Labels

GIE Rilis Versi Akustik Sendiri Menikmatimu


Gotbluesyou Mates tengah dimanjakan dengan versi akustik "Sendiri Menikmatimu" yang baru-baru ini GIE lempar ke kanal YouTube dan SoundCloud mereka. Lagu yang kerap menjadi penutup band Yogya yang kini berangotakan Wimar Yulius (vokal), Gatralaringal (gitar), Denny Kurniawan (Bass), Subangkit (Drum), dan Anak Chakti Bagaskara (Kibor) ini direkam live saat mereka menggelar konser Akustik bertajuk "Keterbatasan Membebaskan" Februari 2019 lalu. Baru dua hari dirilis, video akustik "Sendiri Menikmatimu" sudah disaksikan 1500 viewers.

"Aransemen akustik ini sebagai bagian dari eksplorasi diri bagi GIE," terang Gatra.




Selain "Sendiri Menikmatimu" mereka juga merilis "Belum Habis" dan "Kafe Radio" yang tidak ada di album Kopi Blues EP maupun Kamar Malas. "Kafe Radio" dibuat GIE bersama Firman, vokalis pertama mereka sebelum memutuskan menekuni dunia medis. "Itu lagu GIE waktu masih bareng Firman dan anak-anak waktu masih nge-Jazz, Jazz oplosan gitu. Waktu direkam, 'Kafe Radio' dinyanyikan langsung sama Firman. Dia datang pas konser lalu langsung kami todong nyanyi," cerita Denny yang akrap disapa Shinjoe ini.

Audio lagu-lagu versi akustik band yang sudah melahirkan satu album EP dan satu album penuh berjudul "Kamar Malas" ini tidak dirilis di Spotify, iTunes, atau Joox. Mereka sengaja merilisnya ke Soundcloud sebagai penghargaan pengakses platform distribusi suara online itu yang telah mendengarkan karya-karya GIE. "Total dari sana di atas angka 500 ribu pendengar. Kenapa hanya ke Souncloud karena rilisan ini semacam tribute buat pendengar GIE yang mengakses lagu dari sana," sambung Wimar.




Adapun konser "Keterbatasan Membebaskan" Februari lalu merupakan perayaan ulang tahun ke-6 mereka. Dirayakan di Rumah Lama Kopi, GIE berkolaborasi dengan Gadis Indie Collective dalam mengemas pertunjukkan. Mereka di-support penuh oleh JB Sound dan Kanawa Records sedangkan perekaman video sampai editing digarap Spasi Creative. Mereka sengaja menggunakan tajuk itu untuk menunjukkan bahwa kawan-kawan musisi di Yogyakarta tidak berhenti berkarya. Mereka yakin karya tiap musisi akan menemukan penikmatnya sendiri




Related:




Terms · Press · Contact