Labels

Resminya Kaka Bersama Gie


Tiap pertemuan selalu mewariskan tanya kapan datangnya perpisahan. Begitu juga yang terjadi di tubuh GIE. Enam bulan setelah merilis Extended Play (EP) "Kopi Blues", GIE harus berpisah dengan Mustopha, Kibordis yang sudah bersama GIE sejak awal berdiri. Keluarnya Mustopha dengan alasan memilih bekerja di sebuah perusahaan besar yang cukup menjanjikan itu sempat membuat GIE goyah.

"Life can only be understood backwards, but it must be lived forewards"

Kalimat sakti Soren Kierkegaard, salah satu filsuf eksistensialisme menjadi penyelamat GIE waktu itu. Shinjo, Gatra, Wimar, dan Abe enggan menjadi sosok renta yang begitu nestapa saat menengok ke belakang. Mereka ingin menua tanpa diselipi penyesalan yang kian menyublim di kehidupan mendatang. Kepergian Mustopha tak lagi diratapi dengan kalimat pengandaian menyebalkan. GIE mulai percaya bahwa setiap orang punya hak memilih ke mana akan berlabuh. 

Mereka bangkit dengan cara luar biasa: Tur Jawa-Bali secara mandiri. Tiap kota apresiasi yang datang menggila. GIE tetap kuat meski hanya berempat. Namun, mereka sendiri sadar bahwa musik GIE terasa hambar tanpa instrumen Kibor itu. Usai tur, nasib mempertemukan mereka dengan Kaka Bagaskara, seorang Kibordis yang ternyata adik kelas Gatra saat SMA di kampung halaman. "Burjo depan Galeria jadi tempat bersejarah. Di sanalah kami dipertemukan dengan Kaka. Waktu itu Kaka sering main Jazz dan aktif di komunitas Jazz Mben Senen," kisah Shinjo.



Tingginya musikalitas jadi salah satu pertimbangan GIE menarik Kaka menjadi additional Kibor. Dalam hitungan bulan, Kaka memperlihatkan progres bersama Gie. Adaptasinya, baik secara musik maupun komunikasi dengan para personel, membuat GIE nyaman. Kaka mulai mendapat kepercayaan menggantikan peran Mustopha dalam band. Sayangnya Kaka tidak bisa selalu bersama GIE lantaran sudah punya band. Dia juga jadi additional banyak band di Jogja. "Kami sedikit kewalahan tanpa Kaka. Pernah pakai Kibordis lain, tapi kok enggak cocok, bukan berarti mereka enggak bagus, tapi cukup melelahkan karena butuh menyampaikan materi kembali dan harus adaptasi lagi," sambung Wimar.

2016 GIE mulai memperkenalkan Kaka sebagai personel tetap. Tidak ada sosok lain dalam pikiran keempat personel GIE waktu itu. Dari panggung ke panggung Kaka mulai nyetel. "Ada cerita lucu awal panggung bersama Kaka. Di tahun awal Kaka belum bisa beradaptasi dan nyaman dengan kostum panggung Gie, style-nya njomplang dengan personil Gie yang lain. Tapi enggak butuh waktu lama, dia sekarang sudah stylist banget. Jago fashion pula, sering kasih saran kostum juga," kelakar Shinjo.






Related:




Terms · Press · Contact